Agama Samawi ada 3,
yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Saya akan coba membandingkan ketiga agama ini
dengan memakai referensi dari Al Qur’an, Alkitab, dan juga beberapa ensiklopedi
yang ada.
Ketiga agama ini
mempunyai beberapa kesamaan seperti percaya Adam adalah manusia pertama dan
nenek moyang seluruh manusia, Ibrahim adalah seorang Nabi, dan kitab suci
Taurat sebagai wahyu Allah. Meski demikian ada juga perbedaan yang beberapa di
antaranya sangat mendasar.
Yahudi adalah agama
tribal/kesukuan yang hanya bisa dianut oleh bangsa Yahudi. Agama ini tidak bisa
disebarkan ke luar dari suku Yahudi. Oleh karena itu jumlahnya tidak
berkembang. Hanya sekitar 14 juta pemeluknya di seluruh dunia. Sementara agama
Kristen dan Islam karena disebarkan ke seluruh manusia dipeluk oleh milyaran
pengikutnya.
Ketuhanan
Yahudi dan Islam
menganggap Tuhan itu Satu. Tuhan Yahudi disebut Yahweh yang
merupakan bentuk ketiga tunggal ”Dia adalah” (He who is). Ada pun Tuhan dalam Islam disebut Allah yang
merupakan bentuk tunggal dan tertentu dari Ilah (Sembahan/Tuhan). Dalam Al Qur’an surat Al Ikhlas dijelaskan tentang
keEsaan Tuhan:
Katakanlah: “Dia-lah
Allah, Yang Maha Esa,
Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan
tiada pula diperanakkan,
dan tidak ada seorang
pun yang setara dengan Dia”. [Al Ikhlas:1-4]
Sebetulnya dalam Alkitab
keEsaan Tuhan juga dijelaskan dalam 10 Perintah Tuhan yang ada di Exodus 20:
Lalu Allah mengucapkan
segala firman ini:
“Akulah TUHAN, Allahmu,
yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada
padamu allah lain di hadapan-Ku. [Exodus 20:1-3]
Tapi meski dalam Yahudi
dan juga Islam Tuhan itu adalah Satu termasuk zatNya, namun dalam agama Kristen
ada doktrin Trinitas yang menyatakan bahwa Tuhan terdiri dari 3 oknum (person)
yaitu Bapak, Anak, dan Roh Kudus yang diformulasikan pada abad ke 4 M oleh
Saint Augustine. Dalam konsep Trinitas disebut Satu itu Tiga dan Tiga itu Satu.
Trinitas/Triniti/Tritunggal terdiri dari 2 kata: Tri artinya Tiga dan Unity
artinya Satu.
Berbeda dengan Al Qur’an
surat Al Ikhlas yang menyatakan Tuhan tidak beranak atau diperanakkan
(berbapak) di Alkitab disebut:
Allah, yaitu Bapa dari
Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa aku tidak
berdusta” [2 Corinthian 11:31]
Terpujilah Allah, Bapa
Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala
penghiburan [2 Corinthian 1:3]
Di ayat di atas jelas
disebut Allah adalah Bapa dari Tuhan Yesus. Sebaliknya dalam Islam diajarkan
Monoteisme yang mutlak/Tauhid bahwa Allah itu satu dan tidak punya anak atau
pun sekutu:
“Dan katakanlah: “Segala
puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam
kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah
Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” [Al Israa:111]
Maha Suci Allah dari
mempunyai anak dan sekutu.
“Allah sekali-kali tidak
mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau
ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang
diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang
lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,” [Al Mu’minuun]
Masalah Isa/Yesus
Kaum Yahudi tidak
mengakui Yesus baik sebagai Tuhan atau pun sebagai Rasul. Bahkan mereka berusaha
membunuh Yesus karena dianggap menyesatkan banyak orang.
Sebaliknya kaum Kristen
menganggap Yesus adalah Tuhan:
Kasih karunia Tuhan
Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu
sekalian [2 Corinthian 13:14]
Islam menganggap Yesus
bukan Tuhan, tapi hanya manusia biasa yang diangkat menjadi Nabi:
”Dan ketika Allah
berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:
“Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?.” Isa menjawab: “Maha
Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku
pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan
aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha
Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” [Al Maa’idah:116]
Menurut Islam Isa adalah
Nabi yang menyeru manusia kepada Tauhid, yaitu menyembah hanya Satu Tuhan:
”Aku (Isa) tidak pernah
mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku yaitu:
“Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap
mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku,
Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas
segala sesuatu.” [Al Maa’idah:117]
Masalah Orang Tua Isa/Yesus
Sebagaimana ayat-ayat
Alkitab di atas, agama Kristen menganggap bahwa Yesus adalah anak Tuhan / Anak
Allah.
Inilah permulaan Injil
tentang Yesus Kristus, Anak Allah.[Markus 1:1]
Ia akan menjadi besar
dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan
kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya [Lukas 1:32]
Meski demikian, pada
Injil Matius 1:16-18 disebut bahwa Bapak Yesus adalah Yusuf meski Yesus lahir
dari Perawan Maria sebelum menikah dengan Yusuf:
Yakub memperanakkan
Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
Jadi seluruhnya ada:
empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud
sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel
sampai Kristus.
Kelahiran Yesus Kristus
adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf,
ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami
isteri. [Matius 1:16-18]
Silsilah Yesus akhirnya
mengikuti silsilah Yusuf. Bukan Maria.
Di ayat lain dijelaskan
Yesus anak Daud, anak Abraham:
Inilah silsilah Yesus
Kristus, anak Daud, anak Abraham. [Matius 1:1]
Yesus Anak Manusia:
Karena Anak Manusia
adalah Tuhan atas hari Sabat.” [Matius 12:8]
Menurut Islam, Yesus
adalah anak Maria / Maryam. Bukan anak Tuhan atau Yusuf:
“Al Masih putera Maryam
itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa
rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan
seperti manusia lainnya. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka
tanda-tanda kekuasaan Kami, kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling.
[Al Maa’idah:75]
Kekuasaan Allah
Di Alkitab, Genesis
32:25-28 disebutkan Yakub berkelahi melawan Allah sejak malam hingga fajar
menyingsing. Karena Allah tak dapat mengalahkan Yakub, maka Allah memukul sendi
pangkal paha Yakub dan berkata bahwa Yakub telah melawan Allah dan Manusia dan
Yakub menang. Adakah ini artinya Allah kalah melawan Yakub?:
Lalu tinggallah Yakub
seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar
menyingsing.
Ketika orang itu
melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha
Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan
orang itu.
Lalu kata orang itu:
“Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub: “Aku tidak
akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.”
Bertanyalah orang itu
kepadanya: “Siapakah namamu?” Sahutnya: “Yakub.”
Lalu kata orang itu:
“Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah
bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” [Genesis
32:24-28]
Dalam Injil Matius diceritakan bagaimana
Tuhan Yesus ditangkap, diludahi, dan dipukul oleh manusia:
27:27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri
membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul
sekeliling Yesus.
28 Mereka menanggalkan
pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
29 Mereka menganyam
sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia
sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan
mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!”
30 Mereka meludahi-Nya
dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
31 Sesudah
mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan
pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk
disalibkan.[Matius 27:27-31]
Dalam Islam disebut
bahwa jangankan seorang Yakub. Seluruh manusia pun Allah yang Maha Kuasa dapat
memusnahkan dengan mudah!
“Jika Dia menghendaki,
niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk
menggantikan kamu). Yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.”
[Faathir:16-17]
“Dan Tuhanmu Maha Kaya
lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan
menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah),
sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain. “ [Al
An’aam:133]
Kemandirian Tuhan
Dalam Injil Matius
diceritakan bagaimana Yesus mengeluh dengan suara nyaring: “Allah-Ku, Allah-Ku,
mengapa Engkau meninggalkan Aku?:
Kira-kira jam tiga
berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya:
Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? [Matius 27:46]
Dalam Al Qur’an
dijelaskan Allah bukanlah orang yang hina yang perlu penolong:
Dan katakanlah: “Segala
puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam
kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah
Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya. “ [Al Israa’:111]
Sifat Maha Tahu Tuhan
Dalam Alkitab, Injil
Markus 11:12-13 diceritakan Tuhan Yesus yang merasa lapar ternyata tidak tahu
kalau pohon Ara tidak berbuah karena memang bukan musimnya:
11:12 Keesokan harinya
sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa
lapar. 13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia
mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu.
Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja,
sebab memang bukan musim buah ara. [Markus 11:12-13]
Dalam Islam, disebut bahwa Allah itu Maha
Tahu. Bahkan tak ada sehelai daun pun yang jatuh ke
bumi tanpa diketahuiNya:
“Dan pada sisi Allah-lah
kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan
Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun
yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun
dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” [Al An’aam:59]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar