Rabu, 19 September 2012

10 Perkara yang Yahudi Seboleh-bolehnya Tidak Mahu Dunia Tahu


Tahukah orang sebenarnya banyak benda yang yahudi laknat ni sembunyikan pada pengetahuan umum. Jom Kita nak dedahkan 10 daripadanya!
1) Israel merupakan salah satu pembekal rokok terbesar dunia, namun rakyatnya tidak digalakkan menghisap rokok yang mereka cipta kerana mereka tahu akan bahana dalam kandungannya!.
2) Israel mempunyai kepakaran dalam mencipta vaksin dan mahir dalam ilmu perubatan, namun ilmu itu hanya untuk orang luar, kerana mereka tahu bahan kimia yang terdapat dalam ubat akan merosakkan untuk satu jangka masa panjang. Penduduk israel sendiri menggunakan Habbatus Sauda dalam perubatan harian.
3) Taktik kaum ibu di Israel ketika mengandung ialah si ibu/ isteri akan mendengar si suami membaca, menyanyi atau mereka akan menyelesaikan masalah matematik bersama-sama untuk mendapat bayi yang bijak dan petah kerana pada ketika ini fikiran dan perasaan si isteri adalah bersambungan dengan anak dalam kandungan berbanding anda bercakap padanya di perut.

Rabu, 15 Agustus 2012

Anggapan yang Keliru

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
وَمَا يَظُنُّهُ بَعْضُ النَّاسِ أَنَّهُ مَنْ وُلِدَ عَلَى الْإِسْلَامِ فَلَمْ يَكْفُرْ قَطُّ أَفْضَلُ مِمَّنْ كَانَ كَافِرًا فَأَسْلَمَ لَيْسَ بِصَوَابِ ؛ بَلْ الِاعْتِبَارُ بِالْعَاقِبَةِ وَأَيُّهُمَا كَانَ أَتْقَى لِلَّهِ فِي عَاقِبَتِهِ كَانَ أَفْضَلَ . فَإِنَّهُ مِنْ الْمَعْلُومِ أَنَّ السَّابِقِينَ الْأَوَّلِينَ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ الَّذِينَ آمَنُوا بِاَللَّهِ وَرَسُولِهِ بَعْدَ كُفْرِهِمْ هُمْ أَفْضَلُ مِمَّنْ وُلِدَ عَلَى الْإِسْلَامِ مِنْ أَوْلَادِهِمْ وَغَيْرِ أَوْلَادِهِمْ
Anggapan sebagian orang yang menyangka bahwa seorang yang terlahir dalam keadaan Islam kemudian wafat dalam keadaan muslim lebih baik dari seorang kafir yang kemudian berislam adalah tidak tepat. Bahkan yang menjadi tolok ukur dalam hal ini adalah akhir kesudahan dari orang tersebut. Siapa di antara mereka yang lebih bertakwa kepada Allah di penghujung hidupnya, maka dialah yang lebih utama daripada yang lain. Sudah mafhum, bahwa golongan Muhajirin dan Anshar adalah mereka yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya setelah memeluk kekafiran, meski demikian mereka lebih utama ketimbang anak-anak mereka atau orang lain yang terlahir dalam keadaan Islam.
بَلْ مَنْ عَرَفَ الشَّرَّ وَذَاقَهُ ثُمَّ عَرَفَ الْخَيْرَ وَذَاقَهُ فَقَدْ تَكُونُ مَعْرِفَتُهُ بِالْخَيْرِ وَمَحَبَّتُهُ لَهُ وَمَعْرِفَتُهُ بِالشَّرِّ وَبُغْضُهُ لَهُ أَكْمَلَ مِمَّنْ لَمْ يَعْرِفْ الْخَيْرَ وَالشَّرَّ وَيَذُقْهُمَا كَمَا ذَاقَهُمَا ؛ بَلْ مَنْ لَمْ يَعْرِفْ إلَّا الْخَيْرَ فَقَدْ يَأْتِيهِ الشَّرُّ فَلَا يَعْرِفُ أَنَّهُ شَرٌّ فَإِمَّا أَنْ يَقَعَ فِيهِ وَإِمَّا أَنْ لَا يُنْكِرَهُ كَمَا أَنْكَرَهُ الَّذِي عَرَفَهُ
Bahkan, seorang yang mengenal keburukan dan pernah melakukannya kemudian mengenal kebaikan dan melaksanakannya, terkadang pengenalan dan kecintaannya terhadap kebaikan serta pengenalan dan keburukannya terhadap keburukan, lebih sempurna daripada orang yang tidak mengetahui serta merasakan kebaikan dan keburukan (meski terlahir dalam keadaan Islam). Bahkan, seorang yang hanya mengenal kebaikan terkadang keburukan mendatanginya dan dia pun tidak tahu bahwa itu adalah keburukan. Dengan demikian, bisa jadi dia terjerumus ke dalam keburukan tersebut dan bisa jadi dia tidak mengingkarinya sebagaimana pengingkaran yang akan dilakukan oleh orang yang telah mengenalnya.

Sabtu, 11 Agustus 2012

Apakah Muhammadiyah Memiliki Mahzab


Benarkah Muhammadiyah Tidak Bermahzab Iftitâh

Agama – yakni agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. – ialah apa yang diturunkan oleh Allah di dalam al-Quran dan yang tersebut dalam Sunnah yang shahih, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di Dunia dan Akhirat. (Himpunan Putusan Tarjih, 1987: 276)Pernyataan di atas menjadi penting untuk dicermati, karena di dalam terdapat isyarat bahwa Muhammadiyah tidak pernah berkeinginan untuk mengikatkan diri dengan mazhab tertentu, karena semua produk pemahaman keislaman Muhammadiyah digagas dan dirujuk secara langsung melalui sumber otentik (pemahaman atas ayat-ayat al-Quran dan Sunnah yang shahih).Tetapi, benarkah Muhammadiyah tidak bermazhab sama sekali dan bahkan tidak terpengaruh oleh pemikiran mazhab (utamanya mazhab – fikih – empat: Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah)?
Tulisan ini diasumsikan akan menjelaskan asumsi kebermazhaban dan ketidakbermazhaban Muhammadiyah, utamanya dalam masalah Fikih.



Selasa, 07 Agustus 2012

AKIDAH ISLAM DAN KEISTIMEWAANNYA


A.      Pengertian Aqidah Islam
Akidah Islam merupakan dua kata yang berbeda arti dan berbeda pula pengertian, namun saling berkaitan ketika digabungkan. Maka dari itu penulis ingin mengurai terlebih dahulu mengenai pengertian Aqiidah.
Aqidah secara etimologi berarti “keyakinan”. Keyakinan yang dimaksud adalah keyakinan kepada Allah Swt. Sebagai pencipta (Khalid) illah ( yang diperTuhan) seluruh makluk, khususnya jin dan manusia dan yang lebih khusus terhadap manusia. Selain itu, keyakinan bahwa Allah SWT. Sang pengatur (rabb) atas makluknya, ia juga raja dari kerajaan semua alam makhluk, dan sebagainya.
Sedangkan menurut bahasa Aqidah berasal dari bahasa arab: ‘aqada – ya’qidu – uqdatan – wa’aqidatan. Artinya ikatan atau perjanjian, maksudnya sesuatu yang menjadi tempat bagi hati dan hati nurani terikat kepadanya.

Hadist Tentang Kepemimpinan


Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta ayahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Sesungguhnya seorang pemimpin itu merupakan perisai, rakyat akan berperang di belakang serta berlindung dengannya. Bila ia memerintah untuk takwa kepada Allah azza wa jalla serta bertindak adil, maka ia akan memperoleh pahala. Namun bila ia memerintah dengan selainnya, maka ia akan mendapatkan akibatnya
Pemimpin suatu kaum adalah pengabdi (pelayan) mereka. (HR. Abu Na’im)
Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi suatu kaum maka dijadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang bijaksana dan dijadikan ulama-ulama mereka menangani hukum dan peradilan. Juga Allah jadikan harta-benda di tangan orang-orang yang dermawan. Namun, jika Allah menghendaki keburukan bagi suatu kaum maka Dia menjadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang berakhlak rendah. DijadikanNya orang-orang dungu yang menangani hukum dan peradilan, dan harta berada di tangan orang-orang kikir. (HR. Ad-Dailami)
Barangsiapa membaiat seorang imam (pemimpin) dan telah memberinya buah hatinya dan jabatan tangannya maka hendaklah dia taat sepenuhnya sedapat mungkin. (HR. Muslim)
Hendaklah kamu mendengar, patuh dan taat (kepada pemimpinmu), dalam masa kesenangan (kemudahan dan kelapangan), dalam kesulitan dan kesempitan, dalam kegiatanmu dan di saat mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan sekalipun keadaan itu merugikan kepentinganmu. (HR. Muslim dan An-Nasaa’i)
Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai. (HR. Ath-Thabrani)
Hadis riwayat Abdurrahman bin Samurah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. berkata kepadaku: Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta kepemimpinan. Sesungguhnya jika kamu diberikan kepemimpinan melalui permintaan, kamu akan dibebani tanggung jawab sepenuhnya dan jika kamu diberikan kepemimpinan itu tidak dengan permintaan, maka kamu akan dibantu memikul tanggung jawab kepemimpinan itu. Jika kamu telah bersumpah, kemudian melihat sesuatu lain yang lebih baik dari sumpahmu, maka hendaklah kamu membayar kafarat sumpahmu lalu laksanakanlah sesuatu yang lebih baik itu


Jumat, 29 Juni 2012

Kesesatan Wahabi

Assalamu'alaikum wr.wb.

Salam sejahtera kepada seluruh umat Islam yang berbahagia. disini kami ingin menyampaikan sedikit mengenai paham wahabi yang sesat dan menyesatkan.

Disini kami mengambil sebuah contoh daripada Hadist Nabi Muhammad saw.

"Tiap-tiap yang Bid'ah adalah Dhalalah(sesat), dan tiap-tiap Dhalalah(sesat) akan masuk kedalam neraka".


Mengenai hadist tersebut para petinggi wahabi mengklaim bahwa sanya, seluruh bid'ah itu adalah sesat. Namun apabila kita mengkaji lebih mendalam lagi mengenai Hadist tersebut dalam ilmu Nahwu dan Sharaf, maka kita akan mengetahui maksud dari pada Hadist Nabi tersebut.

Rabu, 27 Juni 2012

Amalan yang Bermanfaat Bagi Mayit


Allah Ta’ala berfirman,
وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS. An Najm: 39).
Dari ayat ini, sebagian ulama mengatakan bahwa usaha orang lain tidak akan bermanfaat bagi si mayit. Namun pendapat ini adalah pendapat yang kurang tepat. Syaikh As Sa’di mengatakan bahwa ayat ini hanya menunjukkan bahwa manusia tidaklah mendapatkan manfaat kecuali apa yang telah ia usahakan untuk dirinya sendiri. Ini benar dan tidak ada perselisihan di dalamnya. Namun ayat ini tidak menunjukkan bahwa amalan orang lain tidak bermanfaat untuk dirinya yaitu ketika orang melakukan amalan untuknya. Sebagaimana pula seseorang memiliki harta yang ia kuasai saat ini. Hal ini tidak melazimkan bahwa dia tidak bisa mendapatkan harta dari orang lain melalui hadiah yang nanti akan jadi miliknya.

3 Bekal Amar Ma'ruf Nahi Mungkar


Sebuah faedah ilmu yang sangat berharga dari ulama besar masa silam Ahmad bin ‘Abdul Al Haroni yang dikenal dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau memberikan nasehat bagaimana kita seharusnya beramar ma’ruf nahi mungkar yaitu mengajak pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran.
Syaikhul Islam mengatakan, “Orang yang ingin beramar ma’ruf nahi mungkar semestinya memiliki tiga bekal yaitu: [1] ilmu, [2] lemah lembut, dan [3] sabar. Ilmu haruslah ada sebelum amar ma’ruf nahi mungkar (di awal). Lemah lembut harus ada ketika ingin beramar ma’ruf nahi mungkar (di tengah-tengah). Sikap sabar harus ada sesudah beramar ma’ruf nahi mungkar (di akhir). ”
Berikut rinciannya yang kami olah dari pembahasan Syaikhul Islam.

Selasa, 26 Juni 2012

MLM: Halal atau Haram?

Assalamu'alaikum wr wb,
Saat ini MLM marak berkembang di masyarakat. Ada Amway, CNI, Tianshi, Dxn, AhadNet, GoldQuest, dan sebagainya.
MLM bisa halal bisa haram. Tergantung produk yang dijual, cara penjualannya, dan apakah ada penipuan.
Terkadang ada Money Game yang berkedok MLM di mana orang harus membayar untuk produk yang nyaris tidak ada harganya. Ada juga produk kesehatan yang tidak jelas manfaat/kemanjurannya.
OK, kita coba bahas apa yang bisa membuat MLM jadi haram agar kita tidak terjerumus ke dalam dosa.

Kamis, 21 Juni 2012

Kebangkitan Dajjal

Banyak sekali paham-paham yang menyesatkan yang berada disekeliling kita semua. Tetapi banyak diantara kita yang kurang menyadari akan hal tersebut. Begitu juga paham-paham yang ingin membangkitkan atau menunggu kebangkitan dajjal dengan ritual-ritual mereka. Ritual mereka sekarang sudah terang-terangan terjadi didepan mata kita semua, namun jarang diantara kita yang menyadarinya.

Maka kami disini ingin membagi pengetahuan sedikit kepada akhwan/akhwati semuanya, tetapi kami bukannya ingin menghina ataupun mempropagandakan sesuatu. Tetapi kami ingin membuka hati kaum muslimin sekalian yang masih berpegang teguh kepada Iman dan Islam yang sebenarnya.

Selasa, 19 Juni 2012

Aneh, Banyak Muslim Dukung Invasi AS ke Libya untuk Hisab Darah Umat


AS menggunakan bom Uranium/Nuklir yg diperlemah untuk membom rakyat Libya di Tripoli. 120 rudal Tomahawk sudah diluncurkan dan puluhan pesawat tempur AS dan NATO menjatuhkan bom2 dgn uranium. Dalam 9 hari saja sudah 114 rakyat Libya yg tewas akibat gempuran AS dan sekutunya. 
Protes demonstran Libya yg berubah jadi pemberontakan dimulai 15 Februari atau 1,5 bulan lalu. Korban sekitar 1000 orang akibat pertempuran antara pemerintah Libya dgn pemberontak bersenjata. 
Jika AS dan sekutunya ikut campur, pertempuran bisa memakan waktu 1-2 tahun. Artinya rakyat Libya yang tewas akibat bombardir AS dan sekutunya bisa mencapapai 9000 jiwa lebih. Belum yg kena radiasi uranium/nuklir.

Minggu, 17 Juni 2012

Buah dari Tawakkal


Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Buah dari tawakkal kepada Allah Ta’ala amatlah banyak. Yang paling utama adalah “Allah akan mencukupi segala urusan orang yang bertawakkal.”
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Tholaq: 3)

Jumat, 15 Juni 2012

Cepatlah Sebelum Terlambat!!!!!!


Hari demi hari berlalu, dosa demi dosa kita perbuat, kemaksiatan demi kemaksiatan menorehkan luka menganga dan noda-noda hitam di dalam hati kita, Maha Suci Allah!! Seolah-olah tidak ada hari kebangkitan, seolah-olah tidak ada hari pembalasan, seolah-olah tidak ada Zat yang maha melihat segala perbuatan dan segala yang terbesit di dalam benak pikiran, di gelapnya malam apalagi di waktu terangnya siang, innallaha bikulli syai’in ‘aliim (Sesungguhnya Allah, mengetahui segala sesuatu).

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحاً عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Robb-mu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah (surga) yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: ‘Ya Robb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.’” (Qs. At Tahriim: 8)

Kamis, 14 Juni 2012

BILA IMAN LEMAH - ADA AKAL PUN TAK GUNA


Kebolehan dan kehebatan akal manusia sangat sangat luar biasa.Ia boleh mengetahui rahsia alam dan seluruh isinya.Akal manusia boleh menjelajah kesemua empat penjuru dunia.Boleh menjelajah alam maya tanpa sempadan.Kemampuan akal manusia bebas, merdeka, gelanggang kehidupan nya luas.Bagi akal manusia, dunia ini kecil sebesar mangkuk, ia berada di hadapannya dan dapat melihat segala isinya.Segalanya akal dapat perhatikan dan mengetahui rahsianya.Ada minyak dan emas dalam bumi, ada gas di udara dan ada khazanah di lautan dalam.Semuanya akal dapat mengetahuinya.
Begitulah kehebatan akal manusia yang dicipta oleh Allah Taala, kebolehan nya luar biasa.
Namun walaupun akal manusia itu di cipta hebat manusia akan rasa hidupnya sempit kalau tidak ada iman atau iman nya lemah.Jika akal sahaja kuat dan merdeka sedangkan iman lemah akhirnya akal juga turut lemah.
Sebab itu Islam menyuruh umatnya jangan hanya menguatkan akal semata mata tapi yang penting hendaklah sentiasa kuatkan jiwa.Jiwa hendaklah dikuatkan dengan iman dan sifat sifat taqwa agar apabila di uji jiwa tidak sempit dan menderita.Fikiran tetap merdeka.
Oleh itu jangan lah kita biarkan jiwa kita terkurung oleh dunia dan masaalahnya. Jangan penjarakan akal dengan keseksaan nafsu yang memang tidak suka akal dan jiwa bebas dan merdeka.Yang paling penting hendaklah kita jadikan jiwa dan akal sentiasa bersama Tuhan dan jangan biarkan dia keseorangan.Kita jadikan Tuhan sebagai kawan jiwa dan akal kita.jangan lepaskan dia daripada berkawan dengan Tuhan.
*"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal (yaitu) orang orang yang mengingati Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab api neraka". (Ali Imran Ayat 190-191).*

Berlombalah dalam Meraih Pahala


Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Berlomba dalam menggapai dunia bukan hal yang asing lagi di tengah kita. Untuk masuk perguruan tinggi terkemuka, kita dapat menyaksikan sendiri bagaimana setiap orang ingin dapat yang terdepan. Cita-citanya bagaimana bisa mendapat penghidupan yang bahagia kelak. Namun amat jarang kita perhatikan orang-orang berlomba dalam hal akhirat. Sedikit orang yang mendapat rahmat Allah yang mungkin sadar akan hal ini. Cobalah saja perhatikan bagaimana orang-orang lebih senang menghafal berbagai tembangan ‘nyanyian’

Beribadah Bukan Hanya Sesaat


Sering kita perhatikan sebagian orang hanya rajin ibadah saja di bulan Ramadhan, namun di bulan lainnya kita saksikan mereka malah kosong dari amalan. Ibadah seakan-akan jadi musiman saja. Sajadah hanya disentuh di saat bulan suci saja. Mungkena pun barangkali baru dibersihkan ketika memasuki bulan Ramadhan karena baru dipakai ketika itu. Sayang sekali jika ibadah jadi seperti ini.
Seharusnya amal seorang mukmin barulah berakhir ketika ajal datang menjemput. Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan, ”Sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah menjadikan ajal (waktu akhir) untuk amalan seorang mukmin selain kematiannya.” Lalu Al Hasan membaca firman Allah,
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).” (QS. Al Hijr: 99).

Bandingan Nikmat Dunia dan Akhirat


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak menyebutkan kenikmatan dan keutamaan akhirat yang sangat besar dibandingkan kesenangan di dunia ini. Di antaranya adalah hadits di bawah ini,
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي َلأَ عْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا وَآخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولاً الْجَنَّةَ رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنْ النَّارِ حَبْوًا فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ قَالَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا أَوْ إِنَّ لَكَ عَشَرَةَ أَمْثَالِ الدُّنْيَا قَالَ فَيَقُولُ أَتَسْخَرُبِي أَوْ أَتَضْحَكُ بِي وَأَنْتَ الْمَلِكُ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ قَالَ فَكَانَ يُقَالُ ذَاكَ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً
Dari `Abdullâh bin Mas’ûd radhiallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Aku benar-benar mengetahui seorang penduduk neraka yang paling akhir keluar darinya dan seorang penduduk surga yang paling akhir masuk ke dalam surga. Yaitu seorang laki-laki yang keluar dari neraka dengan keadaan merangkak, lalu Allah berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga!’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Lalu dia mendatangi surga, namun dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh. Maka, dia kembali lalu berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati surga telah penuh.’
Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga!’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Lalu dia mendatangi surga, namun dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh. Maka, dia kembali lalu berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati surga telah penuh.’
Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata lagi kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga! Sesungguhnya engkau memiliki semisal dunia dan sepuluh kalinya, atau engkau memiliki sepuluh kali dunia.’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Laki-laki itu berkata, ‘Apakah Engkau memperolok-olok aku (atau Engkau menertawakan aku), padahal Engkau adalah Raja?’
Abdullâh bin Mas’ûd radhiallahu ‘anhu berkata, ‘Aku melihat Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa sampai nampak gigi gerahamnya.’ Dan dikatakan bahwa orang itu adalah penduduk surga yang paling rendah derajatnya.’ (H.R. Muslim, no. 308/186)

Baktimu Kepada Orang Tua


TAUHID DAN BAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA, DUA SAYAP YANG HARUS SALING BERSANDING
Hak kedua orang tua atas anak-anak mereka sangat agung. Karena itu, Allah menyandingkan perintah untuk beribadah kepadaNya dengan keharusan berbakti kepada mereka berdua. Allah berfirman:
"Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu." [Al Isra`: 23].
Lantaran begitu tingginya hak mereka, Allah memerintahkan kita untuk selalu menyuguhkan kebaikan kepada mereka dan berinteraksi dengan mereka dengan sikap yang ma'ruf (pantas). Kendatipun mereka dalam kungkungan kekafiran. Sekalipun mereka memaksamu, wahai sang anak, untuk menyekutukan Allah dengan obyek yang tidak jelas kedudukannya. Allah berfirman:
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentangnya, maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergauilah kedunya dengan baik". [Luqman: 15].

Bahaya Riba

Pendahuluan
Banyak di antara kita telah mengetahui bahwa riba itu haram. Baik melalui firman Allah, hadits Nabi, pendapat para ulama dan lembaga-lembaga fatwa di berbagai negara. Kita pun menyadari bahwa di antara praktek riba yang paling jelas di masyarakat kita adalah kegiatan meminjamkan uang dengan bunga atau yang dikenal dengan rente. Namun bersama dengan berkembangnya jaman, praktik-praktik riba juga berkembang dan merambah ke berbagai sendi kehidupan. Ada yang jelas bentuknya dan ada yang samar. Tulisan berikut mencoba mengingatkan kembali akan masalah yang sangat berbahaya ini, karena riba termasuk salah satu dosa besar.
Definisi Riba :
Secara bahasa riba adalah pertumbuhan atau tambahan, baik dalam kebaikan maupun keburukan. Sedangkan dalam istilah fikih riba diartikan sebagai tambahan atas harta pokok (modal) yang dipinjamkan sebagai kompensasi atas perbedaan waktu yang ada.

Senin, 11 Juni 2012

Ahlus Sunnah Dan Ahlul Bait


Banyak orang yang mengaku sebagai pecinta Ahli Bait Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Namun seperti diungkapkan dalam sebuah bait syair :
كُلٌّ يَدَّعِي وَصْلاً لِلَيْلَى وَلَيْلَى لاَ تُقِرُّ لَهُمْ بِذَاكَا
masing-masing mengaku punya hubungan cinta dengan Laila Sementara Laila tidak mengakui hubungan itu dengan mereka
Mestinya, setiap orang yang mengakui sesuatu harus membuktikan kebenaran pengakuannya, sehingga bukan sekedar bualan kosong belaka :
وَالدَّعَاوِي إِنْ لَمْ تَكُنْ لَهَا بَيِّنَاتٌ فَأَصْحَابُهَا أَدْعِيَاء
Pengakuan-pengakuan jika tak ada bukti Maka pengakunya hanya pembual belaka