Jumat, 29 Juni 2012

Kesesatan Wahabi

Assalamu'alaikum wr.wb.

Salam sejahtera kepada seluruh umat Islam yang berbahagia. disini kami ingin menyampaikan sedikit mengenai paham wahabi yang sesat dan menyesatkan.

Disini kami mengambil sebuah contoh daripada Hadist Nabi Muhammad saw.

"Tiap-tiap yang Bid'ah adalah Dhalalah(sesat), dan tiap-tiap Dhalalah(sesat) akan masuk kedalam neraka".


Mengenai hadist tersebut para petinggi wahabi mengklaim bahwa sanya, seluruh bid'ah itu adalah sesat. Namun apabila kita mengkaji lebih mendalam lagi mengenai Hadist tersebut dalam ilmu Nahwu dan Sharaf, maka kita akan mengetahui maksud dari pada Hadist Nabi tersebut.

Rabu, 27 Juni 2012

Amalan yang Bermanfaat Bagi Mayit


Allah Ta’ala berfirman,
وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS. An Najm: 39).
Dari ayat ini, sebagian ulama mengatakan bahwa usaha orang lain tidak akan bermanfaat bagi si mayit. Namun pendapat ini adalah pendapat yang kurang tepat. Syaikh As Sa’di mengatakan bahwa ayat ini hanya menunjukkan bahwa manusia tidaklah mendapatkan manfaat kecuali apa yang telah ia usahakan untuk dirinya sendiri. Ini benar dan tidak ada perselisihan di dalamnya. Namun ayat ini tidak menunjukkan bahwa amalan orang lain tidak bermanfaat untuk dirinya yaitu ketika orang melakukan amalan untuknya. Sebagaimana pula seseorang memiliki harta yang ia kuasai saat ini. Hal ini tidak melazimkan bahwa dia tidak bisa mendapatkan harta dari orang lain melalui hadiah yang nanti akan jadi miliknya.

3 Bekal Amar Ma'ruf Nahi Mungkar


Sebuah faedah ilmu yang sangat berharga dari ulama besar masa silam Ahmad bin ‘Abdul Al Haroni yang dikenal dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau memberikan nasehat bagaimana kita seharusnya beramar ma’ruf nahi mungkar yaitu mengajak pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran.
Syaikhul Islam mengatakan, “Orang yang ingin beramar ma’ruf nahi mungkar semestinya memiliki tiga bekal yaitu: [1] ilmu, [2] lemah lembut, dan [3] sabar. Ilmu haruslah ada sebelum amar ma’ruf nahi mungkar (di awal). Lemah lembut harus ada ketika ingin beramar ma’ruf nahi mungkar (di tengah-tengah). Sikap sabar harus ada sesudah beramar ma’ruf nahi mungkar (di akhir). ”
Berikut rinciannya yang kami olah dari pembahasan Syaikhul Islam.

Selasa, 26 Juni 2012

MLM: Halal atau Haram?

Assalamu'alaikum wr wb,
Saat ini MLM marak berkembang di masyarakat. Ada Amway, CNI, Tianshi, Dxn, AhadNet, GoldQuest, dan sebagainya.
MLM bisa halal bisa haram. Tergantung produk yang dijual, cara penjualannya, dan apakah ada penipuan.
Terkadang ada Money Game yang berkedok MLM di mana orang harus membayar untuk produk yang nyaris tidak ada harganya. Ada juga produk kesehatan yang tidak jelas manfaat/kemanjurannya.
OK, kita coba bahas apa yang bisa membuat MLM jadi haram agar kita tidak terjerumus ke dalam dosa.

Kamis, 21 Juni 2012

Kebangkitan Dajjal

Banyak sekali paham-paham yang menyesatkan yang berada disekeliling kita semua. Tetapi banyak diantara kita yang kurang menyadari akan hal tersebut. Begitu juga paham-paham yang ingin membangkitkan atau menunggu kebangkitan dajjal dengan ritual-ritual mereka. Ritual mereka sekarang sudah terang-terangan terjadi didepan mata kita semua, namun jarang diantara kita yang menyadarinya.

Maka kami disini ingin membagi pengetahuan sedikit kepada akhwan/akhwati semuanya, tetapi kami bukannya ingin menghina ataupun mempropagandakan sesuatu. Tetapi kami ingin membuka hati kaum muslimin sekalian yang masih berpegang teguh kepada Iman dan Islam yang sebenarnya.

Selasa, 19 Juni 2012

Aneh, Banyak Muslim Dukung Invasi AS ke Libya untuk Hisab Darah Umat


AS menggunakan bom Uranium/Nuklir yg diperlemah untuk membom rakyat Libya di Tripoli. 120 rudal Tomahawk sudah diluncurkan dan puluhan pesawat tempur AS dan NATO menjatuhkan bom2 dgn uranium. Dalam 9 hari saja sudah 114 rakyat Libya yg tewas akibat gempuran AS dan sekutunya. 
Protes demonstran Libya yg berubah jadi pemberontakan dimulai 15 Februari atau 1,5 bulan lalu. Korban sekitar 1000 orang akibat pertempuran antara pemerintah Libya dgn pemberontak bersenjata. 
Jika AS dan sekutunya ikut campur, pertempuran bisa memakan waktu 1-2 tahun. Artinya rakyat Libya yang tewas akibat bombardir AS dan sekutunya bisa mencapapai 9000 jiwa lebih. Belum yg kena radiasi uranium/nuklir.

Minggu, 17 Juni 2012

Buah dari Tawakkal


Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Buah dari tawakkal kepada Allah Ta’ala amatlah banyak. Yang paling utama adalah “Allah akan mencukupi segala urusan orang yang bertawakkal.”
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Tholaq: 3)

Jumat, 15 Juni 2012

Cepatlah Sebelum Terlambat!!!!!!


Hari demi hari berlalu, dosa demi dosa kita perbuat, kemaksiatan demi kemaksiatan menorehkan luka menganga dan noda-noda hitam di dalam hati kita, Maha Suci Allah!! Seolah-olah tidak ada hari kebangkitan, seolah-olah tidak ada hari pembalasan, seolah-olah tidak ada Zat yang maha melihat segala perbuatan dan segala yang terbesit di dalam benak pikiran, di gelapnya malam apalagi di waktu terangnya siang, innallaha bikulli syai’in ‘aliim (Sesungguhnya Allah, mengetahui segala sesuatu).

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحاً عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Robb-mu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah (surga) yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: ‘Ya Robb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.’” (Qs. At Tahriim: 8)

Kamis, 14 Juni 2012

BILA IMAN LEMAH - ADA AKAL PUN TAK GUNA


Kebolehan dan kehebatan akal manusia sangat sangat luar biasa.Ia boleh mengetahui rahsia alam dan seluruh isinya.Akal manusia boleh menjelajah kesemua empat penjuru dunia.Boleh menjelajah alam maya tanpa sempadan.Kemampuan akal manusia bebas, merdeka, gelanggang kehidupan nya luas.Bagi akal manusia, dunia ini kecil sebesar mangkuk, ia berada di hadapannya dan dapat melihat segala isinya.Segalanya akal dapat perhatikan dan mengetahui rahsianya.Ada minyak dan emas dalam bumi, ada gas di udara dan ada khazanah di lautan dalam.Semuanya akal dapat mengetahuinya.
Begitulah kehebatan akal manusia yang dicipta oleh Allah Taala, kebolehan nya luar biasa.
Namun walaupun akal manusia itu di cipta hebat manusia akan rasa hidupnya sempit kalau tidak ada iman atau iman nya lemah.Jika akal sahaja kuat dan merdeka sedangkan iman lemah akhirnya akal juga turut lemah.
Sebab itu Islam menyuruh umatnya jangan hanya menguatkan akal semata mata tapi yang penting hendaklah sentiasa kuatkan jiwa.Jiwa hendaklah dikuatkan dengan iman dan sifat sifat taqwa agar apabila di uji jiwa tidak sempit dan menderita.Fikiran tetap merdeka.
Oleh itu jangan lah kita biarkan jiwa kita terkurung oleh dunia dan masaalahnya. Jangan penjarakan akal dengan keseksaan nafsu yang memang tidak suka akal dan jiwa bebas dan merdeka.Yang paling penting hendaklah kita jadikan jiwa dan akal sentiasa bersama Tuhan dan jangan biarkan dia keseorangan.Kita jadikan Tuhan sebagai kawan jiwa dan akal kita.jangan lepaskan dia daripada berkawan dengan Tuhan.
*"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal (yaitu) orang orang yang mengingati Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab api neraka". (Ali Imran Ayat 190-191).*

Berlombalah dalam Meraih Pahala


Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Berlomba dalam menggapai dunia bukan hal yang asing lagi di tengah kita. Untuk masuk perguruan tinggi terkemuka, kita dapat menyaksikan sendiri bagaimana setiap orang ingin dapat yang terdepan. Cita-citanya bagaimana bisa mendapat penghidupan yang bahagia kelak. Namun amat jarang kita perhatikan orang-orang berlomba dalam hal akhirat. Sedikit orang yang mendapat rahmat Allah yang mungkin sadar akan hal ini. Cobalah saja perhatikan bagaimana orang-orang lebih senang menghafal berbagai tembangan ‘nyanyian’

Beribadah Bukan Hanya Sesaat


Sering kita perhatikan sebagian orang hanya rajin ibadah saja di bulan Ramadhan, namun di bulan lainnya kita saksikan mereka malah kosong dari amalan. Ibadah seakan-akan jadi musiman saja. Sajadah hanya disentuh di saat bulan suci saja. Mungkena pun barangkali baru dibersihkan ketika memasuki bulan Ramadhan karena baru dipakai ketika itu. Sayang sekali jika ibadah jadi seperti ini.
Seharusnya amal seorang mukmin barulah berakhir ketika ajal datang menjemput. Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan, ”Sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah menjadikan ajal (waktu akhir) untuk amalan seorang mukmin selain kematiannya.” Lalu Al Hasan membaca firman Allah,
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).” (QS. Al Hijr: 99).

Bandingan Nikmat Dunia dan Akhirat


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak menyebutkan kenikmatan dan keutamaan akhirat yang sangat besar dibandingkan kesenangan di dunia ini. Di antaranya adalah hadits di bawah ini,
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي َلأَ عْلَمُ آخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا وَآخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولاً الْجَنَّةَ رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنْ النَّارِ حَبْوًا فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ قَالَ فَيَأْتِيهَا فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهَا مَلْأَى فَيَرْجِعُ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَجَدْتُهَا مَلْأَى فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ اذْهَبْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا أَوْ إِنَّ لَكَ عَشَرَةَ أَمْثَالِ الدُّنْيَا قَالَ فَيَقُولُ أَتَسْخَرُبِي أَوْ أَتَضْحَكُ بِي وَأَنْتَ الْمَلِكُ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ قَالَ فَكَانَ يُقَالُ ذَاكَ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً
Dari `Abdullâh bin Mas’ûd radhiallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Aku benar-benar mengetahui seorang penduduk neraka yang paling akhir keluar darinya dan seorang penduduk surga yang paling akhir masuk ke dalam surga. Yaitu seorang laki-laki yang keluar dari neraka dengan keadaan merangkak, lalu Allah berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga!’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Lalu dia mendatangi surga, namun dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh. Maka, dia kembali lalu berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati surga telah penuh.’
Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga!’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Lalu dia mendatangi surga, namun dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh. Maka, dia kembali lalu berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku mendapati surga telah penuh.’
Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata lagi kepadanya, ‘Pergilah, masuklah ke dalam surga! Sesungguhnya engkau memiliki semisal dunia dan sepuluh kalinya, atau engkau memiliki sepuluh kali dunia.’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Laki-laki itu berkata, ‘Apakah Engkau memperolok-olok aku (atau Engkau menertawakan aku), padahal Engkau adalah Raja?’
Abdullâh bin Mas’ûd radhiallahu ‘anhu berkata, ‘Aku melihat Rasulullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa sampai nampak gigi gerahamnya.’ Dan dikatakan bahwa orang itu adalah penduduk surga yang paling rendah derajatnya.’ (H.R. Muslim, no. 308/186)

Baktimu Kepada Orang Tua


TAUHID DAN BAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA, DUA SAYAP YANG HARUS SALING BERSANDING
Hak kedua orang tua atas anak-anak mereka sangat agung. Karena itu, Allah menyandingkan perintah untuk beribadah kepadaNya dengan keharusan berbakti kepada mereka berdua. Allah berfirman:
"Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu." [Al Isra`: 23].
Lantaran begitu tingginya hak mereka, Allah memerintahkan kita untuk selalu menyuguhkan kebaikan kepada mereka dan berinteraksi dengan mereka dengan sikap yang ma'ruf (pantas). Kendatipun mereka dalam kungkungan kekafiran. Sekalipun mereka memaksamu, wahai sang anak, untuk menyekutukan Allah dengan obyek yang tidak jelas kedudukannya. Allah berfirman:
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentangnya, maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergauilah kedunya dengan baik". [Luqman: 15].

Bahaya Riba

Pendahuluan
Banyak di antara kita telah mengetahui bahwa riba itu haram. Baik melalui firman Allah, hadits Nabi, pendapat para ulama dan lembaga-lembaga fatwa di berbagai negara. Kita pun menyadari bahwa di antara praktek riba yang paling jelas di masyarakat kita adalah kegiatan meminjamkan uang dengan bunga atau yang dikenal dengan rente. Namun bersama dengan berkembangnya jaman, praktik-praktik riba juga berkembang dan merambah ke berbagai sendi kehidupan. Ada yang jelas bentuknya dan ada yang samar. Tulisan berikut mencoba mengingatkan kembali akan masalah yang sangat berbahaya ini, karena riba termasuk salah satu dosa besar.
Definisi Riba :
Secara bahasa riba adalah pertumbuhan atau tambahan, baik dalam kebaikan maupun keburukan. Sedangkan dalam istilah fikih riba diartikan sebagai tambahan atas harta pokok (modal) yang dipinjamkan sebagai kompensasi atas perbedaan waktu yang ada.

Senin, 11 Juni 2012

Ahlus Sunnah Dan Ahlul Bait


Banyak orang yang mengaku sebagai pecinta Ahli Bait Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Namun seperti diungkapkan dalam sebuah bait syair :
كُلٌّ يَدَّعِي وَصْلاً لِلَيْلَى وَلَيْلَى لاَ تُقِرُّ لَهُمْ بِذَاكَا
masing-masing mengaku punya hubungan cinta dengan Laila Sementara Laila tidak mengakui hubungan itu dengan mereka
Mestinya, setiap orang yang mengakui sesuatu harus membuktikan kebenaran pengakuannya, sehingga bukan sekedar bualan kosong belaka :
وَالدَّعَاوِي إِنْ لَمْ تَكُنْ لَهَا بَيِّنَاتٌ فَأَصْحَابُهَا أَدْعِيَاء
Pengakuan-pengakuan jika tak ada bukti Maka pengakunya hanya pembual belaka

Ada Pemurtadan Lewat Nyanyian


Bagi Ummat Islam yang gigih mempertahankan Islam dan jeli, akan mudah mengerti bahwa di dunia ini ada upaya-upaya pemurtadan yang tidak henti-hentinya. Jalur-jalur yang ditempuh untuk menarik-narik Ummat Islam agar meninggalkan agamnya itu pun aneka macam. Ada yang menempuh jalur pendidikan tinggi Islam se-Indonesia dengan cara mengubah kurikulumnya dari Ahlis Sunnah diubah jadi Mu’tazilah kemudian dibablaskan sekalian dengan mengerahkan tenaga-tenaganya untuk memasarkan kemusyrikan baru yang kini disebut pluralisme agama. Maka metode memahami Islam bukan lagi dengan metode yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, diwarisi para sahabat, tabi’ien, tabi’it tabi’in dan dilanjutkan oleh para ulama berupa manhaj (metode pemahaman) yang selamat, namun metode sosiologi agama model Barat, yakni menganggap agama itu hanya fenomena social. Sehingga tidak dirujukkan kepada wahyu lagi, namun dicukupkan pada gejala yang ada di masyarakat. Sehingga semuanya dianggap sah-sah saja. Sampai Ahmadiyah yang jelas-jelas nabinya palsu, kitab sucinya palsu, dan tempat sucinya palsu pun dianggap sah, bahkan dibela. Itulah pendidikan terbalik dan sekaligus pemurtadan secara sistematis, namun diterapkan di perguruan tinggi Islam seluruh Indonesia. Ini musibah besar.
Masih pula ditanamkan racun-racun yang disuntikkan untuk meragukan Al-Qur’an lewat memasukkan metode hermeunetik yang diadopsi dari kemusyrikan Yunani kuno kemudian diambil oleh Yahudi, kemudian oleh Nasrani, kemudian oleh murid-murid Yahudi dan Nasrani di perguruan-perguruan tinggi di Barat ataupun sekuler lainnya diusung ke IAIN/ UIN di mana-mana untuk mengkaji Al-Qur’an.

50 Manfaat doa dan dzikir (mengingat Allah)


Manfaat doa dan dzikir banyak sekali, bisa mencapai seratus lebih. Kami sebutkan sebagian diantaranya:
  1. Mendatangkan keridaan Allah swt
  2. Mengusir syaitan, menundukkan, dan mengenyahkannya
  3. Menghilangkan kesedihan dan kemuraman hati
  4. Mendatangkan kegembiraan dan ketenteraman hati
  5. Menguatkan hati dan badan
  6. Membuat hati dan wajah berseri

Minggu, 10 Juni 2012

Nasehat Bagi Penuntut Ilmu


Sebagian orang memiliki semangat yang tinggi untuk belajar ilmu Syar’I dan meraihnya. Ia memulai belajarnya dengan “ Al Mughni “ karya Imam Ibnu Qudamah -rahimahullah- , atau “ Majmu’ Fatawa” karangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullah- , atau kitab “Fathul Baari Syarah Shahih Bukhori “ karangan Imam Ibnu Hajar Al Atsqolani -rahimahullah- . Dia ingin menyelesaikan membaca kitab besar ini. Dia menyangka bisa menghabiskannya dalam sebulan atau dua bulan dan akan langsung menjadi ulama yang luas ilmu agamanya. Namun, baru saja dia membuka karya besar ulama Salaf ini, dia sudah mendapatkan istilah-istilah dan rumus-rumus sulit yang dia sendiri tidak tahu maknanya. Dia merasa tidak ada yang bisa ia pahami dari yang dibacanya tersebut. Akhirnya, dia meninggalkan belajar dan tidak ingin lagi belajar selamanya. Inilah salah satu kesalahan besar yang terjadi pada sebagian penuntut ilmu syar’I yaitu keinginannya untuk menaiki tangga ilmu syar’I dalam sekali lompatan dan loncatan, hingga ia jatuh dan hancur semangat dan keinginannya untuk belajar. Padahal seharusnya dia menapaki tangga satu demi satu, sedikit demi sedikit dengan penuh sabar dan ketekunan. Dimulai dari kitab yang kecil, berpindah kepada pertengahan baru kemudian sampai pada kitab yang besar. barangsiapa tergesa-gesa sebelum waktunya, maka ia akan terhalang darinya dan tidak akan mendapatkannya.
 Inilah Tahap-tahap dalam menuntut ilmu :

MENGHITUNG DOSA


*HADIS QUDSI*

Allah 'Azza Wa Jalla berfirman:

  1. Wahai anak Adam, berkhidmatlah kepada Ku, kerana sesungguhnya Aku kasih kepada orang yang berkhidmat kepada Ku dan Aku menjadikan para hambaKu akan berkhidmat (pula) kepadanya.
  2. Maka sesungguhnya engkau tidaklah mengetahui kedudukan maksiat yang telah engkau lakukan terhadapKu dalam perhitungan telah berlalunya umur engkau, dan engkau tidaklah mengetahui kedudukan maksiat terhadapKu yang engkau akan lakukan dalam tempoh baki umur engkau.
  3. Sesungguhnya Aku adalah Maha Melakukan apa yang Aku kehendaki.
  4. Sembahlah Aku, kerana sesungguhnya engkau adalah seorang hamba yang hina dina, sedangkan Aku adalah Tuhan Yang Maha Besar.
  5. Seandainya bahawa saudara saudara engkau dan kekasih kekasih engkau di kalangan anak anak Adam terhidu bau dosa dosa engkau dan mereka ternampak akan engkau akan apa Aku lebih mengetahui daripadanya (bau tersebut), pasti tidaklah mereka duduk bersama engkau dan tidak lah mendekati engkau.
  6. Maka betapakah keadaannya, sedangkan dosa itu bertambah pada setiap hari, padahal pada setiap hari umur engkau makin berkurangan sejak engkau dilahirkan oleh ibu engkau.

Anggun dengan Berjilbab


Allah Swt. memerintahkan Nabi saw. untuk menyampaikan suatu ketentuan bagi para Muslimah. Ketentuan yang dibebankan kepada para wanita Mukmin itu adalah: yudnîna 'alayhinna min jalâbîbihinna (hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka).

Kata jalâbîb merupakan bentuk jamak dari kata jilbâb. Terdapat beberapa pengertian yang diberikan para ulama mengenai kata jilbab. Ibnu Abbas menafsirkannya sebagai ar-ridâ' (mantel) yang menutup tubuh dari atas hingga bawah.2 Al-Qasimi menggambarkan, ar-ridâ' itu seperti as-sirdâb (terowongan).3 Adapun menurut al-Qurthubi, Ibnu al-'Arabi, dan an-Nasafi jilbab adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh.4 Ada juga yang mengartikannya sebagai milhafah (baju kurung yang longgar dan tidak tipis) dan semua yang menutupi, baik berupa pakaian maupun lainnya.5 Sebagian lainnya memahaminya sebagai mulâ'ah (baju kurung) yang menutupi wanita6 atau al-qamîsh (baju gamis).7

AL-QUR'AN MENGANDUNG OBAT


Allah befirman,
 "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalan dada." (Yunus: 57).
 "Dan Kami turunkan dan Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman," (Al-Israa': 82).
Telah dijelaskan di muka bahwa penyakit-penyakit hati itu dapat disimpulkan berupa syubhat dan syahwat.
 Al-Qur'an adalah obat dari kedua macam penyakit itu. Di dalamnya terdapat keterangan dan dalil yang menjelaskan tentang kebenaran dan kebatilan. Karena itu menjadi hilanglah penyakit-penyakit syubhat yang merusak ilmu, pandangan dan pengetahuan, kemudian menjadi tampak-lah segala sesuatu sesuai dengan hakikatnya.

Sabtu, 09 Juni 2012

Adakah Anjuran Puasa di Bulan Rajab?


Ada faedah berharga dari Ibnu Taimiyah rahimahullah mengenai amalan di bulan Rajab termasuk berpuasa ketika itu.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,
أَمَّا تَخْصِيصُ رَجَبٍ وَشَعْبَانَ جَمِيعًا بِالصَّوْمِ أَوْ الِاعْتِكَافِ فَلَمْ يَرِدْ فِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْءٌ وَلَا عَنْ أَصْحَابِهِ . وَلَا أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ بَلْ قَدْ ثَبَتَ فِي الصَّحِيحِ . أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَصُومُ إلَى شَعْبَانَ وَلَمْ يَكُنْ يَصُومُ مِنْ السَّنَةِ أَكْثَرَ مِمَّا يَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ مِنْ أَجْلِ شَهْرِ رَمَضَانَ . وَأَمَّا صَوْمُ رَجَبٍ بِخُصُوصِهِ فَأَحَادِيثُهُ كُلُّهَا ضَعِيفَةٌ بَلْ مَوْضُوعَةٌ لَا يَعْتَمِدُ أَهْلُ الْعِلْمِ عَلَى شَيْءٍ مِنْهَا وَلَيْسَتْ مِنْ الضَّعِيفِ الَّذِي يُرْوَى فِي الْفَضَائِلِ بَلْ عَامَّتُهَا مِنْ الْمَوْضُوعَاتِ الْمَكْذُوبَاتِ
”Adapun mengkhususkan bulan Rajab dan Sya’ban untuk berpuasa pada seluruh harinya atau beri’tikaf pada waktu tersebut, maka tidak ada tuntunannya dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dan para sahabat mengenai hal ini. Juga hal ini tidaklah dianjurkan oleh para ulama kaum muslimin. Bahkan yang terdapat dalam hadits yang shahih (riwayat Bukhari dan Muslim) dijelaskan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam biasa banyak berpuasa di bulan Sya’ban. Dan beliau dalam setahun tidaklah pernah banyak berpuasa dalam satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban jika hal ini dibandingkan dengan bulan Ramadhan.

Adab Tidur Rasulullah SAW

Berintrospeksi diri (muhasabah) sesaat sebelum tidur. Sangat dianjurkan sekali bagi setiap muslim bermuha-sabah (berintrospeksi diri) sesaat sebelum tidur, menge-valuasi segala perbuatan yang telah ia lakukan di siang hari. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya baik maka hendaknya memuji kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dan jika sebaliknya maka hendaknya segera memohon ampunan-Nya, kembali dan bertobat kepada-Nya.
Tidur dini, berdasarkan hadits yang bersumber dari `Aisyah Radhiallaahu anha Bahwasanya Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam tidur pada awal malam dan bangun pada pengujung malam, lalu beliau melakukan shalat.(Muttafaq `alaih)
Disunnatkan berwudhu sebelum tidur, dan berbaring miring sebelah kanan. Al-Bara?? bin `Azib Radhiallaahu anhu menuturkan : Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: Apabila kamu akan tidur, maka berwudlu??lah sebagaimana wudlu?? untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah kanan... Dan tidak mengapa berbalik kesebelah kiri nantinya.

Adab Islami Sebelum Tidur


Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Adab islami sebelum tidur yang seharusnya tidak ditinggalkan oleh seorang muslim adalah sebagai berikut.
Pertama: Tidurlah dalam keadaan berwudhu.
Hal ini berdasarkan hadits Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ
Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)

22 Tanda Iman Anda Sedang Lemah


Ada beberapa tanda-tanda yang menunjukkan iman sedang lemah. Setidaknya ada 22 tanda yang dijabarkan dalam artikel ini.
Tanda-tanda tersebut adalah:
  1. Ketika Anda sedang melakukan kedurhakaan atau dosa. Hati-hatilah! Sebab,perbuatan dosa jika dilakukan berkali-kali akan menjadi kebiasaan. Jika sudahmenjadi kebiasaan, maka segala keburukan dosa akan hilang dari penglihatan Anda. Akibatnya, Anda akan berani melakukan perbuatan durhaka dan dosa secara terang-terangan.Ketahuilah, Rasululllah Sallallahu Alayhi Wa Sallam . pernah berkata, “Setiap umatku mendapatkan perlindungan afiat kecuali orang-orang yang terang-terangan. Dan,sesungguhnya termasuk perbuatan terang-terangan jika seseorang melakukan suatu perbuatanpada malam hari, kemudian dia berada pada pagi hari padahal Allah telahmenutupinya, namun dia berkata, ‘Hai fulan, tadimalam aku telah berbuat beginidan begini,’ padahal sebelum itu Rabb-nyatelah menutupi, namun kemudian diamenyibak sendiri apa yang telah ditutupi Allah dari dirinya.” (Bukhari,10/486). Rasulullah Sallallahu Alayhi Wa Sallam . bersabda, “Tidak ada pezina yang di saat berzina dalamkeadaan beriman. Tidak ada pencuri yang di saat mencuri dalam keadaan beriman.Begitu pula tidak ada peminum arak di saat meminum dalam keadaan beriman.”(Bukhari, hadits nomor 2295 dan Muslim, hadits nomor 86)

Jumat, 08 Juni 2012

Ahmadiyah: Kristen Bukan, Islam pun Tidak!!

POLEMIK
yang paling tajam dan mendasar antara Islam, Kristen dan Ahmadiyah
adalah perbedaan teologi mengenai doktrin penyaliban Yesus di tiang
salib.
Secara tegas, Islam mengajarkan bahwa Nabi Isa tidak mati dibunuh maupun disalib dalam Al-Qur’an surat An-Nisa 157: “wamaa qataluuhu wama shalabuuhu walakin syubbiha lahum”
(mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang
mereka bunuh ialah orang lain yang diserupakan dengan Isa bagi mereka).
Para ulama dan mufassir sejak masa
permulaan Islam sampai saat ini sepakat (ijma’) bahwa satu-satunya
maksud ayat ini adalah membantah dugaan pembunuhan dan penyaliban Nabi
Isa AS. Orang-orang Yahudi dan Romawi gagal menangkap Nabi Isa, apalagi
membunuh dan menyalibnya, karena beliau diselamatkan Allah SWT.
Penafsiran ini diperkuat dengan ujung surat An-Nisa’ 157:
“Sesungguhnya orang-orang yang
berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai
keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan
belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah
Isa.”