Sebagian orang memiliki
semangat yang tinggi untuk belajar ilmu Syar’I dan meraihnya. Ia memulai belajarnya dengan “ Al Mughni “ karya
Imam Ibnu Qudamah -rahimahullah- , atau “ Majmu’ Fatawa” karangan
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullah- , atau kitab “Fathul Baari
Syarah Shahih Bukhori “ karangan Imam Ibnu Hajar Al Atsqolani
-rahimahullah- . Dia ingin menyelesaikan membaca kitab besar ini. Dia menyangka
bisa menghabiskannya dalam sebulan atau dua bulan dan akan langsung menjadi
ulama yang luas ilmu agamanya. Namun, baru saja dia membuka karya besar ulama
Salaf ini, dia sudah mendapatkan istilah-istilah dan rumus-rumus sulit yang dia
sendiri tidak tahu maknanya. Dia merasa tidak ada yang bisa ia pahami dari yang
dibacanya tersebut. Akhirnya, dia meninggalkan belajar dan tidak ingin lagi
belajar selamanya. Inilah salah satu kesalahan besar yang terjadi pada sebagian
penuntut ilmu syar’I yaitu keinginannya untuk menaiki tangga ilmu syar’I dalam
sekali lompatan dan loncatan, hingga ia jatuh dan hancur semangat dan
keinginannya untuk belajar. Padahal seharusnya dia menapaki tangga satu demi
satu, sedikit demi sedikit dengan penuh sabar dan ketekunan. Dimulai dari kitab
yang kecil, berpindah kepada pertengahan baru kemudian sampai pada kitab yang
besar. barangsiapa tergesa-gesa sebelum waktunya, maka ia akan terhalang
darinya dan tidak akan mendapatkannya.
1. Al Qur’anul Karim
Pentingnya bagi penuntut ilmu agar mengkhususkan target
tertentu untuk menghafal Al Qur’an setiap hari.Target tersebut hendaknya bisa
satu halaman atau setengah halaman atau minimal sepuluh ayat. Sebaiknya
menghafalnya satu halaman atau setengah halaman atau minimal sepuluh ayat.
Sebaiknya menghafalnya di hadapan seorang ustadz/guru yang menguasai bacaan Al
Qur’an. Jika tidak memungkinkan, maka ia bisa dibantu temannya yang memmiliki
kesungguhan, karena hal ini akan meningkatkan semangat dan memperkuat keinginan
untuk menghafal Al Qur’an. Hendaknya ia sering mengulang-ulang apa yang telah
ia hafal secara terus menerus. Hendaknya ia mengulang hafalannya ketika sholat
sunnah dan sholat malam. Dengan demikian akan memperkuat hafalannya.
2. Ilmu Tafsir
Sebaiknya para penuntut ilmu untuk membaca setiap harinya
tafsir ayat yang akan dia hafal pada hari itu. Dengan mengetahui makna ayat
maka bisa membantu dalam menghafalnya. kemudian setelah hafal ayat tersebut,
dia kembali membaca tafsirnya untuk memperkuat ingatannya. Bacalah dengan
memulai membaca salah satu kitab tafsir ini, yaitu :“ tafsir Al Baghowi”,
karya Imam Al Baghowi -rahimahullah- , Beliau salah satu Imam Ahlus Sunnah yang
mulia, atau kitab “ Zubdatut Tafsir” Karya Syaikh DR Muhammad bin Sulaiman Al
Asyqor – hafidhahulloh-, setelah itu berpindah ke tafsir “ Taisir
Karimirrahman “ karya Syaikh As’ Sa’di -rahimahullah- , kemudian tafsir
“ Fathul Qodir” karya Imam Asy Syaukani -rahimahullah- -. Setelah
itu tafsir “ Ibnu Katsir” karya Al Imam Al Hafizh Ibnu Katsir
-rahimahullah- . baru kemudian pindah ke tafsir yang besar seperti tafsir
Ibnu Jarir Ath Thabari karya Imam Ath thobari -rahimahullah- atau
tafsir Al Qourthuby karya Imam Al c. Qurthuby
-rahimahullah- atau tafsir besar lainnya.
3.Ilmu Hadits dan Syarah (penjelasnya).
Sebaiknya kepada para penuntut ilmu agar bisa
menghafal 3-5 hadits setiap harinya. kalu bisa dihadapan seorang guru menguasai
ilmu hadits dan bahasa arab. Namun bila kesulitan, ia bisa menghafalnya dengan
teman yang bersungguh-sungguh dan memberi motivasi untuk meraih ilmu. Dengan demikian bisa saling menjaga dari ganguan orang
lain dan menjaga semangatnya.
Sebaiknya diawali dengan menghafal “ Hadits Arbain”
karya Imam An Nawawi -rahimahullah- dan ditambah dari Imam Ibnu Rajab.
disertai dengan membaja penjelasan/syarah haits tersebut yang akan dihafal dari
kitab mukhtashor /ringkasan seperti Syarh Al Arba’in oleh
Imam Ibnu Daqiq Al ‘Ied -rahimahullah- . (dan kitab syarah arbain yang lainnya
seperti syarah arbain oleh Imam Nawawi sendiri, Syarah Arbain oleh Syaikh Al
Utsaimin dan yang lainnya banyak sekali kitab yang menjelaskan makna hadits
arbain-red), Setelah itu pindah ke kitab “Umdahtul Ahkam” karya
Imam Abdul Ghoni Al Maqdisi (kitab yang membahas hadits –hadist hukum yang
disepakati oleh Bukhori Muslim –red) dengan menghafal 3-5 hadits setiap hari
sambil membaa penjelasannya pada kitab “ Taisir Allam Syarh Umdahtul
Ahkam” karya Syaikh Al Bassam -rahimahullah- . Dilanjutkan dengan
menghafal kitab “ Al Muntaqo” karya Majd bin Ibnu Taimiyah dengan
membaca penjelasannya dalam “ Nailur Author min Muntaqo Al Akhbar”
karya Imam Asy Syaukani. Terakhir berpindah ke kitab “ jami’ul Ulum Wa Al
Hikam “karya Imam Ibnu Rajab Al hambali -rahimahullah- .
Setelah menyelesaikan semua kitab diatas, baru
berpindah ke kitab-kitab hadits yang besar beserta penjelasannya. Dimulai
dengan kitab “ Shahih Bukhori” karya Imam Bukhori -rahimahullah-
dengan membaca syarah-nya yaitu “ Fathul Baari Syarh Shahih Al
Bukhori” karya Imam Ibnu Hajar -rahimahullah- . Kemudian
dilanjutkan dengan “Shahih Muslim” karya Imam Muslim
-rahimahullah- dengan sekaligus membaca syarahnya yaitu Shahih Muslim
Syarh An Nawawi oleh Imam Nawawi -rahimahullah- , kemudian “
Sunan Abu Daud” dengan syarah-nya Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abu
Daud oleh Al ‘Adzim Abadi. kemudian Sunan At Tirmidzi dengan
syarahnya berjudul Tuhfatul Ahwadzi Syarah Sunan At Tirmidzi
karya Al Mubarakfury. Setelah itu dilanjutkan ke Sunan An Nasa’I,
Sunan Ibnu Majah dan Musnad Ahmad dengan syarah-nya
Al fathur Rabbani karya As Sa’ati atau kitab-kitab besar lainnya.
4. Ilmu Tauhid
Sebaiknya seorang penuntut ilmu memulai kitab “ Ushul
Tsalatsah karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab beserta syarahnya
Syarh Ushul Ats-Tsalastah dari karya Syaikh Muhammad bin Sholih
Al Utsaimin -rahimahullah- ( dan syarh karya ulama lainnya-red), Kemudian
berpindah ke kitab A’laamus Sunnah Al Mansyuroh “ karya Hafidzh
Al Hikami , Lalu kitab ‘ Lu’matul I’tiqod Al Hadi Al Mansyuroh”
karya Imam Al Maqdisi dengan syarahnya oleh Syaikh Abdulloh bin Jibrin.
Selanjutnya, berpindah ke kitab At Tauhid karya Syaikh Muhammad
bin Abdul Wahhab dengan syarahnya “ Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid
karya Syaikh Abdurrahman AluSyaikh -rahimahullah- atau Al Qoulul
Mufid Syarh Kitabit Tauhid karya Syaikh Al Utsaimin -rahimahullah-
.Kemudian berpindah ke Kitab Al Qowaidul Mutsla fi Syarhi Asma’illah wa
Shifatihil Husna karya Syaikh Al Utsaimin, beliau telah menjelaskan sendiri
bahwa ceramah penjelasan kitabnya ini telah direkam dalam beberap kaset yang
sangat bermanfaat, maka pelajar sebaiknya berusaha untuk mendengarkannya.
Selanjutnya berpindah ke kitab Al Aqidah Al Washitiyyah karya
Imam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- dengan syarahnya Syaikh Al Utsaimin
juga syarah dari Syaikh DR khalil Harras, Syaikh Sholih Alu Syaikh dan lainnya.
Selanjuttnya mereka bisa mengkaji kitab-kitab yang
lebih besar seperti “ Al Aqidah At TadmuriyyahAl Aqidatuth Thahawiyah
karya Abu Ja’far Ath Thahawi dengan penjelasannya oleh Ibnu Abi Al Izzi, Atau
kitab As Sunnah karya Ibnu Buthathah dan kitab Ushul I’tiqod Ahlis
Sunnah wal Jamaah karya Imam Al Lalikai -rahimahullah- . karya Imam
Ibnu Taimiyyah atau
5. Ilmu Fiqih
Sebaiknya penuntut ilmu mengkhususkan dirinya
dengan beberpa maslah fiqh yang ingin dia fahami atau kaji setiap harinya
kurang lebih 4-7 msalah. Sebaiknya dia memulainya dengan kitab “ Ad
Durrarul Bahiyah” karya Imam Asy Syaukani -rahimahullah- . Kemudian dia
mendengar kaset “Fatawa Nurun alad Darbi” karya Syaikh Abdul Aziz
bin Baaz , Syaikh Muhammad bin Shalih Al Ustaimin –rahimahakumullah-, hingga
kitab “ Al Mughni” karya Imam Ibnu Qudamah Al Maqdisi.
Selanjutnya berpindah ke kitab-kitab fiqh muqorin (perbandingan madzab) dan
esiklopedi fiqh seperti kitab “Al Mughni” karya Imam Ibnu
Qudamah dan kitab “ Al Majmu” “Syarahil Muhadzdzab” karya
Imam An Nawawi -rahimahullah-
6. Siroh Nabawiyyah (Biografi Rosululloh
Sholallahu Alaihi Wassalam )
Penuntut ilmu sebaiknya memulai dengan mengkaji
kitab “Ar Rakhiqul Makhtum” Karya Syaikh Shafiyurrahman Al
Mubarakfury, kemudian berpindah kitab “Hadzal Habib ya Muhib”karya
Syaikh Abu Bakar Al Jazairy -rahimahullah- . Selanjutnya mengkaji kitab “ As
Siroh An Nabawiyyah” karya Imam Ibnu Katsir -rahimahullah- dan kitab
Zaadul Ma’ad karya Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyah -rahimahullah- .
7. Tarikh (Sejarah Islam) , Biografi Ulama dan
Informasi tentang mereka – rahimakumulloh-
Sebaiknya penuntut ilmu memulia dengan membaca kitab “ Shuwar
min Hayaatis Shahabah dan kitab “ Shuwar min Hayaatit Tabi’in”
keduanya karya Syaikh DR Abdurrahman Ra’fat Al Basya . Selanjutnya kitab “Ar
Riqqah wal Buka” karya Imam Ibnu Quda,ah -rahimahullah- . Kitab Az
Zuhd oleh Imam Ahmad -rahimahullah- . Dan kitab Al Bidayah wa An
Nihayah karya Imam Ibnu Katsir. kemudian kitab Siyar A’lamin An
Nubala karya Al Haidzh Adz Dzahabi -rahimahullah- dan berpindah ke
kitab At Tarikh Baghdad karya Al Khatib Al Baghdadi
-rahimahullah- serta kitab-kitab besar lainnya.
8. Pendidikan Keimanan
Dimulai bertahap dengan membaca At
Tibyan fi Adabi Hamlatil Qur’an karya Imam An Nawawi -rahimahullah- ,
kemudian berpindah ke kitab Mukhtashor Minhail Qoshidin karya Ibnu
Qudamah Al Maqdisi -rahimahullah- , kemudian dilanjutkan ke kitab
Istisyaq Nasim Al Unsy karya Imam Ibnul Jauzy -rahimahullah- ,
berikutnya kitab Al Jawaabul Kaafi liman saala anid Dawaaisy Syafii dikenal
dengan nama Ad Daa wa Dawaa karya Imam Ibnu Qoyyim
-rahimahullah- kemudian kitab At Takhwif minan Naar karya
Imam Ibnu rajab, baru berpindah ke kitab-kitab besar seperti Madaarijus
Salikin karya Imam Ibnul Qoyyim dan kitab besar lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar