Semua kamu adalah pemimpin dan
bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung
jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung
jawab atas kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab
atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung jawab
atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta
ayahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Sesungguhnya seorang pemimpin itu merupakan perisai,
rakyat akan berperang di belakang serta berlindung dengannya. Bila ia memerintah
untuk takwa kepada Allah azza wa jalla serta bertindak adil, maka ia
akan memperoleh pahala. Namun bila ia memerintah dengan selainnya, maka ia akan
mendapatkan akibatnya
Pemimpin suatu kaum adalah pengabdi
(pelayan) mereka. (HR. Abu Na’im)
Apabila Allah menghendaki kebaikan
bagi suatu kaum maka dijadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang
bijaksana dan dijadikan ulama-ulama mereka menangani hukum dan peradilan. Juga
Allah jadikan harta-benda di tangan orang-orang yang dermawan. Namun, jika
Allah menghendaki keburukan bagi suatu kaum maka Dia menjadikan
pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang berakhlak rendah. DijadikanNya
orang-orang dungu yang menangani hukum dan peradilan, dan harta berada di
tangan orang-orang kikir. (HR. Ad-Dailami)
Barangsiapa membaiat seorang imam
(pemimpin) dan telah memberinya buah hatinya dan jabatan tangannya maka
hendaklah dia taat sepenuhnya sedapat mungkin. (HR.
Muslim)
Hendaklah kamu mendengar, patuh dan
taat (kepada pemimpinmu), dalam masa kesenangan (kemudahan dan kelapangan),
dalam kesulitan dan kesempitan, dalam kegiatanmu dan di saat mengalami hal-hal
yang tidak menyenangkan sekalipun keadaan itu merugikan kepentinganmu. (HR. Muslim
dan An-Nasaa’i)
Akan datang sesudahku
penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan
ajaran dengan bijaksana, tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu
daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai. (HR.
Ath-Thabrani)
Rasulullah saw.
berkata kepadaku: Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah
kamu meminta kepemimpinan. Sesungguhnya jika kamu diberikan kepemimpinan melalui
permintaan, kamu akan dibebani tanggung jawab sepenuhnya dan jika kamu
diberikan kepemimpinan itu tidak dengan permintaan, maka kamu akan dibantu
memikul tanggung jawab kepemimpinan itu. Jika kamu telah bersumpah, kemudian
melihat sesuatu lain yang lebih baik dari sumpahmu, maka hendaklah kamu
membayar kafarat sumpahmu lalu laksanakanlah sesuatu yang lebih baik itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar