Selasa, 07 Agustus 2012

AKIDAH ISLAM DAN KEISTIMEWAANNYA


A.      Pengertian Aqidah Islam
Akidah Islam merupakan dua kata yang berbeda arti dan berbeda pula pengertian, namun saling berkaitan ketika digabungkan. Maka dari itu penulis ingin mengurai terlebih dahulu mengenai pengertian Aqiidah.
Aqidah secara etimologi berarti “keyakinan”. Keyakinan yang dimaksud adalah keyakinan kepada Allah Swt. Sebagai pencipta (Khalid) illah ( yang diperTuhan) seluruh makluk, khususnya jin dan manusia dan yang lebih khusus terhadap manusia. Selain itu, keyakinan bahwa Allah SWT. Sang pengatur (rabb) atas makluknya, ia juga raja dari kerajaan semua alam makhluk, dan sebagainya.
Sedangkan menurut bahasa Aqidah berasal dari bahasa arab: ‘aqada – ya’qidu – uqdatan – wa’aqidatan. Artinya ikatan atau perjanjian, maksudnya sesuatu yang menjadi tempat bagi hati dan hati nurani terikat kepadanya.
Perjanjian dan penegasan sumpah juga disebut ‘aqdu. Jual belipun disebut ‘aqdu. Karena ada keterikatan antara penjual dan pembeli dengan ‘aqdu (transaksi) yang mengikat. Termasuk juga sebutan ‘aqdu untuk kedua ujung baju, karena keduanya saling terikat. Juga termaksud sebutan ‘aqdu untuk kain sarunrg kaena diikat dengan mantap.
Adapn mengenai Islam itu sendiri yaitu agama yang sesuai dengan segala zaman dan tempat. Atau sering juga dikatakan bahwa Islam itu selamat dan sejahtera. Adapula yang mendefinisikan Islam dengan Agama yang diturunkan Allah kepada para nabi untuk menyebarkan kepada seluruh ummat. Disamping itu Islam juga merupakan hukum atau undang-undang yang mengatur tata cara manusia dalam berhubungan dengan Allah dan berhubungan dengan antara sesame manusia.
Adapun yang dimaksud aqidah Islam yaitu kepercayaan yang mantap kepada Allah, para Malaikat, kitab-kitab sucinya, para rasul, hari akhir, qadar yang baik dan yang buruk, serta seluruh matan Al-Quran Al-Karim dan As-Sunnah Ash-Shahih berupa pokok-pokok agama, perintah-perintah dan berita-beritanya, serta apa saja yang telah disepakati oleh salafush sahih (Ijma’), dan kepasrahan total kepada Allah Ta’ala dalam hal keputusan hukum, perintah takdir maupun Syara’ serta ketundukan dalam hal keputusan hukum, perintah takdir maupun syara’ serta ketundukan kepada Rasulullah SAW dengan cara mematuhi, menerima keputusan hukumnya dan mengikutinya. Dengan kata lain Aqidah Islam adalah pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya berdasarkan dalil aqli dan dalil naqli.

B.                Keistimewaan Aqidah Islamiyah
Menurut Syekh Muhammad Ibrahim Al-Hasan, Akidah Islam yang tercermin didalam kitab Ahli sunnah wal Jamaah memiliki sejumlah keistimewaan yang tidak dimiliki oleh Aqidah manapun. Hal itu tidak mengherankan karena akidah tersebut diambil dari Wahyu yang tidak tersentuh kebatilan dari arah manapun datangnya. Keistimewaan tersebut, antara lain sebagai berikut:
1.      Sumber pengambilannya adalah murni
Hal itu karena aqidah islam berpegang teguh kepada Al-Quran, As-Sunnah, dan Ijma’. Jadi Aqidah Islam diambil dari sumber yang jernih dan jauh dari kekeruhan hawa nafsu dan syahwat. Keistimewaan ini tidak dimiliki oleh berbagai mazhab, dan ideology lainnya diluar Islam.
2.      Berdiri diatas pondasi penyerahan diri kepada Allah dan Rasul-Nya
Hal itu karena aqidah Islam bersifat gaib, dan yang gaib tersebut bertumpu pada penyerahan diri. Kaki Islam tidak dapat berdiri tegak, melainkan diatas pondasi penyerahan diri dan kepasrahan. Jadi, Iman kepada ynag ghaib merupakan salah satu sifat terpenting bagi orang-orang mukmin yang dipuji oleh Allah
Sebab akal tidak mampu memahami yang ghaib dan tidak mampu secara mandiri mengetahui syariat secara rinci, karena manusia yang terbatas penglihatannya, dan kekuatan yang terbatas, akalnya pun terbatas sehingga tidak ada pilihan lain, selain beriman kepada yang ghaib dan berserah diri kepada Allah SWT.
3.      Sesuai dengan fitrah yang lurus dan akal yang sehat
Sesuai dengan fitrah yang sehat dan selaras dengan akal yang murni. Akal murni yang bebas dari pengaruh shahway dan syubhat tidak akan bertentangan dengan Nash yang shahih dan bebas dari cacat.
4.      Kokoh, stabil dan kekal
Aqidah islam adalah akidah yang kokoh, stabil dan kekal. Akidah islam sangat kokoh ketika menghadapi pukulan bertubi-tubi ang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam.
5.      Mengangkat derajat para penganutnya
Barang siapa yang menganut aqidah Islam lalu pengetahuan nya tentang aqidah itu meningkat, pengalamannya terhadap konsekuensi aqidah pun meningkat, dan aktifitasnya untuk mengajak manusia kedalamnya juga meningkat maka Allah akan mengangkat derajatnya, menaikkan pamornya, dan menybarluaskan kemuliannya ditengah khalayak, baik dalam skala individu maupun kelompok.
Hal itu karena aqidah yang benar merupakan hal terbaik yang didapat oleh hati dan dipahami oleh akal. Aqidah yang benar akan membuahkan pengetahuan yang bermanfaat dan akhlak yang luhur. Orang yang memilikinya akan mencapai puncak keutamaannya, sempurna kemuliaannya dan tinggi derajatnya ditengah-tengah manusia.
Keutamaan sejati yang tidak tertandingi oleh keutamaan manapun dan kemuliaan tertinggi yang tidak bisa dicapai oleh kemuliaan manapun, sesungguhnya wujudnya adalah upaya mencapai kesempurnaan dan komitmen untuk menghiasi diri dengan keutamaan dan membersihkan diri dari kenistaan.
Kemuliaan seperti itulah yang bisa mengangkat hati, menyucikan jiwa, menjernihkan pandangan mata dan mengantarkan pemiliknya kepada tujuan tertinggi dan terhormat. Kemuliaan itulah yang dapat mengangkat umat kepuncak kejaan dan kemuliaan sehingga kehidupan yang baik bisa diraih di dunia dan kebahagiaan di akhirat yang kekal bisa dirasakan di akhirat.
Sebagaimana yang tersebut didalam Al-Quran,
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) Ÿ@ŠÏ% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿtƒ ª!$# öNä3s9 ( #sŒÎ)ur Ÿ@ŠÏ% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uyŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz ÇÊÊÈ  

Artinya:
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Q.S. Al-Mujadillah: 11)
6.      Selamat dan Sentosa
Karena As-sunnah bahtera keselamatan, barang siapa berpegang teguh padanya, niscaya aan selamat dan sentosa. Dan barang siapa meninggalkannya, niscaya ia akan tenggelam dan celaka.
7.      Berpengaruh terhadap perilaku, akhlak (moralitas) dan Mua’amalah
Akidah ini memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap hal-hal tersebut karena manusia dikendalikan dan diarahkan oleh akidah (Ideologi) nya. Sesungguhnya penyimpangan didalam perilaku, akhlak dan mua’malah, merupakan akibat dari penyimpangan didalam aqidah. Hal ini karena perilaku pada kebiasaannya adalah buah dari aqidah yang diyakini oleh seseorang dan efek dari agama yang dianutnya.
Aqidah Islam memerintahkan kepada para penganutnya agar mengerjakan segala macam kebaikan dan melarangnya dari segala macam keburukan. Ia memerintahkan berbuat adil dan berjalan lurus, seta melarang berbuat zalim dan menyimpang.

C.      Ilmu yang Membicarakan Aqidah Islam
           1.       Ilmu tauhid
Tauhid secara etimologi berarti peng-Esa-an Allah SWT. Peng-Esa-an yang dimaksud tidak boleh ada bertuhan selain kepada Allah Swt, tidak boleh meminta bantuan selain kepada Allah, seperti meminta penglaris dari sang dukun. Tetapi meminta tolong kepada manusia yang lebih kuat darinya dibolehkan. Ketika seorang anak meminta tolong kepada ibunya untukmengambilkan pulpen, tentunya itu tidak melanggar tauhid. Si sakit berobat ke dokter itu adalah meminta tolong tetapi keyakinan bahwa dokter yang menyembuhkan itu melanngar Tauhid.

           2.       Ilmu Ushuluddin
Usuluddin secara etimologis berarti asal Agama. Asal agama yang dmaksud adalah dasar agama, landasan agama, prinsip agama. Jika pondasi itu tidak kokoh, maka agama sebagai bangunannya akan roboh. Utuk lebih mudah, kita analogikan fondasi bangunan. Seorang arsitek atau ahli bangunan, ketika akan membangun rumah, ia akan bertanya kepada yang punya rumah, berapa tingkat rumah akan dibangun. Jika yang punya umah akan membangun tiga tingkat maka yang punya rumah akan membangun tiga tingkat. Agama juga ada fondasinya, seseorang yang akan selamat dalam beragama harus memahami bahwa sang pencipta adalah Allah SWT. Tidak ada baginya yang mustahil karena ia yang maha kuasa.

           3.       Ilmu kalam
Ilmu kalam adalah disiplin ilmu yang mempelajari zat atau sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai berkenaan dengan masalah sesudah mati yang berlandaskan doktrin Islam. Stressing akhirnya adalah memproduksi Ilmu ketuhanan secara filosof.
Ilmu kalam adalah disiplin Ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang aqidah iman yang diperkuat dalil-dalil rasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar