A.
Pengertian Aqidah
Islam
Akidah
Islam merupakan dua kata yang berbeda arti dan berbeda pula pengertian, namun
saling berkaitan ketika digabungkan. Maka dari itu penulis ingin mengurai
terlebih dahulu mengenai pengertian Aqiidah.
Aqidah
secara etimologi berarti “keyakinan”. Keyakinan yang dimaksud adalah
keyakinan kepada Allah Swt. Sebagai pencipta (Khalid) illah ( yang diperTuhan)
seluruh makluk, khususnya jin dan manusia dan yang lebih khusus terhadap
manusia. Selain itu, keyakinan bahwa Allah SWT. Sang pengatur (rabb) atas
makluknya, ia juga raja dari kerajaan semua alam makhluk, dan sebagainya.
Sedangkan
menurut bahasa Aqidah berasal dari bahasa arab: ‘aqada – ya’qidu – uqdatan – wa’aqidatan.
Artinya ikatan atau perjanjian, maksudnya sesuatu yang menjadi tempat bagi hati
dan hati nurani terikat kepadanya.
Perjanjian
dan penegasan sumpah juga disebut ‘aqdu. Jual belipun disebut ‘aqdu.
Karena ada keterikatan antara penjual dan pembeli dengan ‘aqdu (transaksi) yang
mengikat. Termasuk juga sebutan ‘aqdu untuk kedua ujung baju, karena keduanya
saling terikat. Juga termaksud sebutan ‘aqdu untuk kain sarunrg kaena diikat
dengan mantap.
Adapn
mengenai Islam itu sendiri yaitu agama yang sesuai dengan segala zaman dan
tempat. Atau sering juga dikatakan bahwa Islam itu selamat dan sejahtera.
Adapula yang mendefinisikan Islam dengan Agama yang diturunkan Allah kepada para
nabi untuk menyebarkan kepada seluruh ummat. Disamping itu Islam juga merupakan
hukum atau undang-undang yang mengatur tata cara manusia dalam berhubungan
dengan Allah dan berhubungan dengan antara sesame manusia.
Adapun
yang dimaksud aqidah Islam yaitu kepercayaan yang mantap kepada Allah, para
Malaikat, kitab-kitab sucinya, para rasul, hari akhir, qadar yang baik dan yang
buruk, serta seluruh matan Al-Quran Al-Karim dan As-Sunnah Ash-Shahih berupa
pokok-pokok agama, perintah-perintah dan berita-beritanya, serta apa saja yang
telah disepakati oleh salafush sahih (Ijma’), dan kepasrahan total kepada Allah
Ta’ala dalam hal keputusan hukum, perintah takdir maupun Syara’ serta
ketundukan dalam hal keputusan hukum, perintah takdir maupun syara’ serta ketundukan
kepada Rasulullah SAW dengan cara mematuhi, menerima keputusan hukumnya dan
mengikutinya. Dengan kata lain Aqidah Islam adalah pokok-pokok kepercayaan yang harus
diyakini kebenarannya berdasarkan dalil aqli dan dalil naqli.
B.
Keistimewaan Aqidah
Islamiyah
Menurut Syekh Muhammad Ibrahim Al-Hasan, Akidah Islam yang
tercermin didalam kitab Ahli sunnah wal Jamaah memiliki sejumlah keistimewaan
yang tidak dimiliki oleh Aqidah manapun. Hal itu tidak mengherankan karena
akidah tersebut diambil dari Wahyu yang tidak tersentuh kebatilan dari arah
manapun datangnya. Keistimewaan tersebut, antara lain sebagai berikut:
1.
Sumber
pengambilannya adalah murni
Hal itu karena aqidah islam berpegang teguh kepada Al-Quran,
As-Sunnah, dan Ijma’. Jadi Aqidah Islam diambil dari sumber yang jernih dan
jauh dari kekeruhan hawa nafsu dan syahwat. Keistimewaan ini tidak dimiliki
oleh berbagai mazhab, dan ideology lainnya diluar Islam.
2.
Berdiri diatas
pondasi penyerahan diri kepada Allah dan Rasul-Nya
Hal itu karena aqidah Islam bersifat gaib, dan yang gaib tersebut
bertumpu pada penyerahan diri. Kaki Islam tidak dapat berdiri tegak, melainkan
diatas pondasi penyerahan diri dan kepasrahan. Jadi, Iman kepada ynag ghaib
merupakan salah satu sifat terpenting bagi orang-orang mukmin yang dipuji oleh
Allah
Sebab akal tidak mampu memahami yang ghaib dan tidak mampu secara
mandiri mengetahui syariat secara rinci, karena manusia yang terbatas
penglihatannya, dan kekuatan yang terbatas, akalnya pun terbatas sehingga tidak
ada pilihan lain, selain beriman kepada yang ghaib dan berserah diri kepada
Allah SWT.
3.
Sesuai dengan
fitrah yang lurus dan akal yang sehat
Sesuai dengan fitrah yang sehat dan selaras dengan akal yang murni.
Akal murni yang bebas dari pengaruh shahway dan syubhat tidak akan bertentangan
dengan Nash yang shahih dan bebas dari cacat.
4.
Kokoh, stabil
dan kekal
Aqidah islam adalah akidah yang kokoh, stabil dan kekal. Akidah
islam sangat kokoh ketika menghadapi pukulan bertubi-tubi ang dilancarkan oleh
musuh-musuh Islam.
5.
Mengangkat
derajat para penganutnya
Barang siapa yang menganut aqidah Islam lalu pengetahuan nya
tentang aqidah itu meningkat, pengalamannya terhadap konsekuensi aqidah pun
meningkat, dan aktifitasnya untuk mengajak manusia kedalamnya juga meningkat
maka Allah akan mengangkat derajatnya, menaikkan pamornya, dan menybarluaskan
kemuliannya ditengah khalayak, baik dalam skala individu maupun kelompok.
Hal itu karena aqidah yang benar merupakan hal terbaik yang didapat
oleh hati dan dipahami oleh akal. Aqidah yang benar akan membuahkan pengetahuan
yang bermanfaat dan akhlak yang luhur. Orang yang memilikinya akan mencapai
puncak keutamaannya, sempurna kemuliaannya dan tinggi derajatnya
ditengah-tengah manusia.
Keutamaan sejati yang tidak tertandingi oleh keutamaan manapun dan
kemuliaan tertinggi yang tidak bisa dicapai oleh kemuliaan manapun,
sesungguhnya wujudnya adalah upaya mencapai kesempurnaan dan komitmen untuk
menghiasi diri dengan keutamaan dan membersihkan diri dari kenistaan.
Kemuliaan seperti itulah yang bisa mengangkat hati, menyucikan
jiwa, menjernihkan pandangan mata dan mengantarkan pemiliknya kepada tujuan
tertinggi dan terhormat. Kemuliaan itulah yang dapat mengangkat umat kepuncak
kejaan dan kemuliaan sehingga kehidupan yang baik bisa diraih di dunia dan
kebahagiaan di akhirat yang kekal bisa dirasakan di akhirat.
Sebagaimana yang tersebut didalam Al-Quran,
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sÎ) @Ï% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿt ª!$# öNä3s9 ( #sÎ)ur @Ï% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùöt ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uy 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ×Î7yz ÇÊÊÈ
Artinya:
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Q.S.
Al-Mujadillah: 11)
6.
Selamat dan
Sentosa
Karena As-sunnah bahtera keselamatan, barang siapa berpegang teguh
padanya, niscaya aan selamat dan sentosa. Dan barang siapa meninggalkannya,
niscaya ia akan tenggelam dan celaka.
7.
Berpengaruh
terhadap perilaku, akhlak (moralitas) dan Mua’amalah
Akidah ini memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap
hal-hal tersebut karena manusia dikendalikan dan diarahkan oleh akidah
(Ideologi) nya. Sesungguhnya penyimpangan didalam perilaku, akhlak dan
mua’malah, merupakan akibat dari penyimpangan didalam aqidah. Hal ini karena
perilaku pada kebiasaannya adalah buah dari aqidah yang diyakini oleh seseorang
dan efek dari agama yang dianutnya.
Aqidah Islam memerintahkan kepada para penganutnya agar mengerjakan
segala macam kebaikan dan melarangnya dari segala macam keburukan. Ia
memerintahkan berbuat adil dan berjalan lurus, seta melarang berbuat zalim dan
menyimpang.
C.
Ilmu yang
Membicarakan Aqidah Islam
1.
Ilmu tauhid
Tauhid secara etimologi berarti peng-Esa-an Allah SWT. Peng-Esa-an
yang dimaksud tidak boleh ada bertuhan selain kepada Allah Swt, tidak boleh
meminta bantuan selain kepada Allah, seperti meminta penglaris dari sang dukun.
Tetapi meminta tolong kepada manusia yang lebih kuat darinya dibolehkan. Ketika
seorang anak meminta tolong kepada ibunya untukmengambilkan pulpen, tentunya
itu tidak melanggar tauhid. Si sakit berobat ke dokter itu adalah meminta
tolong tetapi keyakinan bahwa dokter yang menyembuhkan itu melanngar Tauhid.
2.
Ilmu Ushuluddin
Usuluddin secara etimologis berarti asal Agama. Asal agama yang
dmaksud adalah dasar agama, landasan agama, prinsip agama. Jika pondasi itu tidak kokoh, maka agama sebagai bangunannya akan roboh. Utuk
lebih mudah, kita analogikan fondasi bangunan. Seorang arsitek atau ahli
bangunan, ketika akan membangun rumah, ia akan bertanya kepada yang punya
rumah, berapa tingkat rumah akan dibangun. Jika yang punya umah akan membangun
tiga tingkat maka yang punya rumah akan membangun tiga tingkat. Agama juga ada
fondasinya, seseorang yang akan selamat dalam beragama harus memahami bahwa
sang pencipta adalah Allah SWT. Tidak ada baginya yang mustahil karena ia yang
maha kuasa.
3.
Ilmu kalam
Ilmu kalam adalah disiplin ilmu yang mempelajari zat atau sifat
Allah beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan
masalah dunia sampai berkenaan dengan masalah sesudah mati yang berlandaskan
doktrin Islam. Stressing akhirnya adalah memproduksi Ilmu ketuhanan secara
filosof.
Ilmu
kalam adalah disiplin Ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang aqidah
iman yang diperkuat dalil-dalil rasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar